Makam Raja Tan Bun An dan Ratu Siti Fatimah
Pulau Kemaro memang tersohor dengan kisah romantis tentang pasangan sejoli, yaitu Tan Bun An dan Siti Fatimah. Menurut cerita rakyat, pangeran dari Kekaisaran Tiongkok itu jatuh hati kepada seorang putri Kerajaan Sriwijaya. Lalu, kisah mereka berujung pahit lantaran tak bisa sampai ke pelaminan.
Tepat di bagian area depan klenteng, terdapat makam keduanya bersama para prajurit yang setia. Wisatawan biasanya datang ke sini untuk berziarah. Sekaligus mengetahui seluk beluk legenda Raja Tan Bun An dan Ratu Siti Fatimah yang tetap terawat.
Perayaan festival Cap Go Meh di Pulau Kemaro
Kalau bicara kunjungan wisatawan ke Pulau Kemaro, selalu meningkat pada perayaan Festival Cap Go Meh yang biasanya diadakan setelah Imlek. Wisatawan yang berkunjung tak hanya berasal dari Palembang, tetapi juga negeri seperti turis Malaysia, Singapura dan Tiongkok.
Di festival malam ke lima belas setelah Imlek, biasanya akan digelar beberapa atraksi budaya yang menarik untuk ditonton. Mulai dari doa bersama di klenteng, parade, arak-arakan penampilan barongsai dan beberapa pertunjukan budaya Tionghoa.
Dengan berbagai daya tariknya, Pulau Kemaro menjadi destinasi wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi, terutama saat perayaan Cap Go Meh yang meriah. Hal ini telah membantu meningkatkan pariwisata di Palembang dan membuktikan bahwa wisata Pulau Kemaro memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Dengan harga tiket yang terjangkau dan jam buka yang fleksibel, Pulau Kemaro siap menyambut kedatangan para wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan budaya Palembang.