Kapal yang melayani rute dari Palembang - Pulau dengan jarak 6,5 km tersebut biasanya memakan waktu antara 25-35 menit. Selain kapal fery, kamu bisa menyewa kapal ketek (perahu kecil milik nelayan) jika ingin meminimalkan budget.
Keindahan Pagoda Menara 9 di Pulau Kemaro
Setibanya di Pulau Kemaro, wisatawan akan disambut dengan berbagai fasilitas dan atraksi menarik, mulai dari tempat beribadah, taman bermain, hingga restoran yang menyajikan kuliner khas Palembang. Wisatawan juga dapat menikmati kegiatan rekreasi seperti bersepeda mengelilingi pulau atau menjelajahi kehidupan tradisional Tionghoa di Pulau Kemaro.
Salah satu daya tarik Pulau Kemaro, terletak pada bangunan pagoda di bagian tengah pulau. Keberadaan pagoda tersebut, arsitekturnya terkenal sangat mirip dengan pagoda di Negeri Tirai Bambu, Jepang. Jika melihat sisi-sisi dinding pagoda sembilan lantai ini, seperti menggambarkan legenda Pulau Kemaro.
Pengunjung bisa melihat bagian atas pagoda, yang terdiri dari tempat ibadah umat Buddha dan sering digunakan masyarakat etnis Tionghoa. Sehingga, tak mengherankan bila pagoda ini ramai dikunjungi menjelang hari raya Imlek atau hari raya Buddha lainnya. Bahkan, beberapa ruangan di dalam pagoda juga sering digunakan para peserta festival Imlek untuk menginap.
Pohon Cinta yang ikonik di Pulau Kemaro
Selain Pagoda Menara 9, ada pula Pohon Cinta yang selalu dikunjungi wisatawan. Saat berada di Pohon Cinta, biasanya pengunjung yang berpasangan selalu menuliskan nama mereka berdua di atas secarik kertas. Kemudian, kertas tersebut akan ditempelkan di sela-sela pohon sembari memohon restu agar hubungan keduanya langgeng sampai akhir hayat.
Pohon Cinta ini diketahui sebagai simbol keabadian cinta antara Tan Bun An dan pasangannya, Siti Fatimah. Sayangnya, pohon tersebut tak lagi bisa disentuh pengunjung. Sebab sejak September 2020, aksesnya sudah dibatasi dengan memasang sebuah pagar pembatas.
Ada bangunan Klenteng Hok Tjing Bio
Jika melihat di samping pagoda, ada klenteng Hok Tjing Bio yang lebih populer disebut klenteng Kwan Im. Di depan klenteng yang dibangun tahun 1962 ini, terdapat makam Tan Bun An, Siti Fatimah, dan pengawalnya yang dipercaya sebagai asal usul terbentuknya Pulau Kemaro.