Proyeknya dipilih dalam sebuah tantangan yang disebut Cubes in Space, yang diselenggarakan oleh perusahaan pendidikan idoodle dengan dukungan dari NASA dan Colorado Grant Consortium. KalamSat bukanlah penemuan pertama pemuda ini. Pada usia 15, dia membangun balon cuaca helium sebagai bagian dari kompetisi nasional untuk ilmuwan muda.