Tak hanya itu, toserba Korea juga menjadi fenomena pop culture. Berbagai konten di media sosial turut mendorong popularitasnya secara global. Influencer dari dalam dan luar negeri mengunggah video yang memperlihatkan stasiun ramen instan di dalam toko, mengulas snack lokal, hingga mengikuti tantangan untuk hanya makan dari produk toserba seharian penuh.
Fenomena yang dijuluki “Korean Wave” atau gelombang Korea ini menampilkan betapa gaya hidup modern dan toserba kini berjalan beriringan. Toko-toko ini tak hanya menjual kebutuhan, tetapi juga membentuk identitas budaya modern Korea yang menarik bagi generasi muda, baik lokal maupun internasional.
Secara keseluruhan, kesuksesan toserba di Korea Selatan bukan hanya soal jumlah cabang, tetapi juga bagaimana mereka menjawab kebutuhan masyarakat urban yang menginginkan kenyamanan, kecepatan, dan variasi layanan dalam satu tempat. Mereka telah berevolusi dari sekadar toko kecil menjadi pusat layanan serba guna yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.