Tampang

Tensi Normal Dewasa Usia 20 Tahun: Memahami Angka dan Jaga Kesehatan Jantung

25 Agu 2025 23:01 wib. 139
0 0
Tekanan Darah
Sumber foto: Canva

Berikut adalah kategori tekanan darah yang sering digunakan sebagai panduan bagi orang dewasa:

  1. Normal: Kurang dari 120/80 mmHg. Ini adalah zona aman yang menunjukkan jantung dan pembuluh darah bekerja dengan optimal.
  2. Meningkat (Elevated): Sistolik 120-129 mmHg DAN diastolik kurang dari 80 mmHg. Pada tahap ini, tekanan darah sudah mulai menunjukkan tren naik. Ini menjadi sinyal peringatan untuk mulai mengubah gaya hidup agar tidak berkembang menjadi hipertensi.
  3. Hipertensi Tahap 1: Sistolik 130-139 mmHg ATAU diastolik 80-89 mmHg. Pada titik ini, risiko penyakit kardiovaskular mulai meningkat. Dokter mungkin akan menyarankan perubahan gaya hidup, dan dalam beberapa kasus, mungkin dimulai dengan pengobatan.
  4. Hipertensi Tahap 2: Sistolik 140 mmHg atau lebih ATAU diastolik 90 mmHg atau lebih. Ini adalah kondisi serius yang membutuhkan intervensi medis dan pengobatan rutin untuk mencegah komplikasi seperti serangan jantung dan stroke.

Meskipun hipertensi sering diasosiasikan dengan usia lanjut, tidak berarti orang berusia 20-an kebal terhadap kondisi ini. Gaya hidup yang buruk, seperti konsumsi makanan tinggi garam dan lemak, kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan stres berlebihan, bisa memicu tekanan darah tinggi bahkan di usia muda.

Faktor Gaya Hidup yang Memengaruhi Tensi

Menjaga tekanan darah tetap normal di usia 20-an sangat bergantung pada gaya hidup sehari-hari. Fase ini seringkali jadi masa-masa di mana kebiasaan buruk mulai terbentuk, yang bisa berdampak fatal di masa depan. Beberapa faktor yang paling memengaruhi tensi adalah:

  1. Pola Makan: Makanan cepat saji, makanan olahan, dan minuman manis seringkali tinggi sodium (garam), lemak jenuh, dan gula tambahan. Konsumsi berlebihan dari jenis makanan ini bisa menaikkan tekanan darah dan membebani jantung. Sebaliknya, diet yang kaya buah, sayur, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak dapat membantu menjaga tensi tetap stabil.
  2. Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang didominasi oleh duduk (sedentari) sangat tidak sehat bagi jantung. Berolahraga secara teratur, minimal 30 menit setiap hari, dapat memperkuat jantung dan membuatnya lebih efisien dalam memompa darah, sehingga mengurangi tekanan pada arteri.
  3. Manajemen Stres: Stres yang kronis bisa menyebabkan tubuh memproduksi hormon yang meningkatkan detak jantung dan menyempitkan pembuluh darah, yang pada akhirnya menaikkan tekanan darah. Praktik seperti meditasi, yoga, atau sekadar meluangkan waktu untuk hobi dapat membantu mengelola stres.
  4. Merokok dan Konsumsi Alkohol: Merokok secara langsung merusak dinding pembuluh darah, dan konsumsi alkohol berlebihan juga bisa menaikkan tekanan darah secara signifikan.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?