Operasi hidung atau yang dikenal sebagai rhinoplasty kini telah berkembang menjadi lebih dari sekadar prosedur bedah estetika di Iran. Fenomena ini telah merambah sisi sosial masyarakat—di mana memiliki "hidung ideal" bukan hanya soal kecantikan, tetapi juga menjadi simbol status sosial dan peningkatan ekonomi.
Salah satu contohnya adalah Azadeh, seorang model berusia 29 tahun asal Iran. Ia menyampaikan bahwa seluruh perempuan di keluarganya telah melakukan operasi hidung. Menurutnya, merapikan bentuk hidung—yang dikenal dengan sebutan "hidung Persia"—merupakan investasi yang sangat menguntungkan. Tak hanya mengubah penampilannya, namun juga memberikan loncatan karier signifikan.
“Setelah menjalani operasi, saya mendapatkan lebih banyak pekerjaan modeling, status sosial saya meningkat, dan penghasilan saya bahkan naik hingga tiga kali lipat,” ujar Azadeh dalam wawancara dengan Agence France-Presse (AFP) yang dikutip pada Selasa, 8 Maret 2025.
Data dari International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS) menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2023, lebih dari 264.000 prosedur kecantikan dilakukan di Iran. Dari jumlah tersebut, operasi hidung merupakan yang paling populer.
Fenomena ini terlihat jelas di berbagai sudut kota Teheran dan kota besar lainnya di Iran. Papan reklame besar-besaran menawarkan janji akan wajah yang lebih simetris, hidung sempurna, kulit cerah, hingga senyum dengan gigi rapi. Bahkan, pemandangan orang-orang dengan perban di hidung di jalanan sudah menjadi hal lumrah—bukti nyata tingginya angka operasi tersebut.
Menurut Dr. Hamidreza Hosnani, seorang ahli bedah plastik di Teheran, operasi hidung kini telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Iran. Ia mengaku dapat melakukan hingga 20 prosedur setiap minggunya di klinik pribadinya. “Ini sudah menjadi simbol gaya hidup. Tren budaya yang melekat erat dengan identitas,” ungkapnya.