Meskipun cahaya terang akibat ledakan supernova telah pudar lebih dari 440 tahun yang lalu, para astronom masih mampu mempelajari sisa-sisanya karena terdapat gelombang kejut yang menjaga cahaya tersebut agar tetap menyala. Fakta itu dipaparkan Hiroya Yamaguchi dari Harvard Smithsonian Center for Astrophysics dalam The Astrophysical Journal, beberapa waktu lalu.
Sisa-sisa ledakan yang berupa white dwarf itu lebih dikenal sebagai supernova la. Peristiwa ledakan yang sering kali terjadi dalam sistem yang berpasangan itu terjadi karena white dwarf merupakan bintang yang menggunakan hidrogen dalam fusi nuklir dan adanya tarikan gravitasi memungkinkan penyerapan materi dari bintang terdekat tabrakan dan ledakan.