Proses pelindungan yang dilakukan oleh epiglotis sangat penting untuk kesehatan kita. Jika makanan atau cairan berhasil masuk ke dalam paru-paru, ini dapat menyebabkan aspirasi, yang bisa berujung pada infeksi paru-paru atau masalah pernapasan yang serius. Dengan kata lain, mekanisme tubuh kita diciptakan untuk memastikan bahwa kita menghirup dan menelan secara bergantian, bukan bersamaan.
Selain itu, alasan lain mengapa kita tidak bisa menghirup dan menelan sekaligus adalah hubungan antara kedua proses ini dengan sistem saraf. Otak, khususnya bagian batang otak, memiliki pusat kendali bernama pusat refleks menelan. Ketika makanan atau cairan masuk ke tenggorokan, pusat ini secara otomatis mengirim sinyal untuk memfasilitasi proses menelan, yang memerlukan penutupan saluran pernapasan. Jika proses ini terganggu, maka mekanisme menelan yang efisien tidak akan berjalan dengan baik, menambah kompleksitas rasa lapar dan bernapas pada saat yang sama.
Ada juga faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti momen ketika kita berolahraga atau berbicara. Saat kita berbicara atau bergerak aktif, pernapasan kita menjadi lebih cepat dan lebih dangkal. Dalam kondisi ini, otot-otot pernapasan kita juga tidak memiliki cukup waktu untuk beralih di antara fungsi menghirup dan menelan. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi dasar tubuh kita dirancang untuk menjaga efisiensi dalam dua aktivitas yang vital ini.