Gaya Hidup Modern yang Menghambat Hidrasi
Gaya hidup kita saat ini juga turut berperan dalam dehidrasi tanpa sadar. Kita seringkali terlalu sibuk dan tidak sempat untuk minum air secara teratur. Jadwal yang padat, rapat yang beruntun, atau fokus pada pekerjaan di depan layar bisa membuat kita lupa untuk mengambil jeda sejenak dan minum. Minum kopi atau teh juga jadi kebiasaan. Meskipun mengandung air, kafein di dalamnya bersifat diuretik, yang justru bisa membuat kita lebih sering buang air kecil dan kehilangan cairan lebih cepat dari yang kita minum.
Ruangan ber-AC yang dingin dan minim kelembapan juga bisa membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat melalui pernapasan, tanpa kita merasakan sensasi panas atau haus yang intens. Begitu juga dengan kebiasaan mengonsumsi makanan olahan yang tinggi garam dan gula. Makanan-makanan ini memerlukan lebih banyak air untuk diproses oleh tubuh, sehingga bisa mempercepat proses dehidrasi jika tidak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup.
Kurangnya Kesadaran akan Kebutuhan Air
Kita cenderung hanya minum air saat haus atau saat makan. Padahal, kebutuhan cairan tubuh tidak hanya bergantung pada rasa haus. Faktor-faktor seperti aktivitas fisik, iklim, bahkan kondisi kesehatan, semua memengaruhi berapa banyak air yang kita butuhkan. Banyak dari kita tidak benar-benar tahu berapa jumlah air yang ideal untuk dikonsumsi setiap hari, yang membuat kita seringkali kekurangan cairan secara kronis.