Fakta Sebenarnya mengenai Deja Vu
Banyak penelitian telah dilakukan untuk memahami fenomena deja vu. Sebuah studi menunjukkan bahwa sekitar 60-70% orang dewasa mengalami deja vu setidaknya sekali dalam hidup mereka. Namun, frekuensi deja vu dapat bervariasi, terutama pada mereka yang lebih muda. Orang-orang dalam rentang usia 15 hingga 25 tahun seringkali lebih rentan mengalami deja vu dibandingkan yang lebih tua. Hal ini dapat berkaitan dengan aktivitas otak yang lebih dinamis dan rasio pemrosesan informasi yang tinggi dalam kelompok usia tersebut.
Beberapa ilmuwan juga mengemukakan bahwa deja vu dapat terkait dengan kondisi neurologis tertentu. Misalnya, orang dengan epilepsi temporal dapat mengalami deja vu lebih sering, mungkin sebagai bagian dari aura sebelum kejang. Ini menunjukkan adanya potensi hubungan antara aktivitas listrik di otak dan perasaan deja vu.
Apa yang Terjadi di Otak
Ketika kita mengalami deja vu, otak kita berada dalam keadaan yang kompleks. Peneliti menemukan bahwa bagian otak yang terlibat dalam pemrosesan memori, terutama korteks temporal medial, berperan penting dalam pengalaman deja vu. Area otak ini terlibat dalam mengingat informasi masa lalu dan menghubungkan dengan pengalaman baru. Ketika terjadi kesalahan pemrosesan di area ini, neuron dapat menghasilkan sinyal yang menipu, memperlihatkan bahwa kita mengenali pengalaman baru tersebut.