Makanan pedas, gorengan, atau makanan berlemak tinggi dapat merangsang produksi asam lambung. Saat dikonsumsi berlebihan, makanan ini bisa memicu refluks yang membuat dada terasa panas. Sebaiknya batasi konsumsi makanan tersebut, terutama jika Anda sudah memiliki riwayat asam lambung naik.
Minum Kopi dan Minuman Berkafein Berlebihan
Kopi dan minuman berkafein dapat meningkatkan produksi asam lambung. Bagi sebagian orang, segelas kopi pagi bisa memicu rasa panas di dada atau perut kembung. Alternatifnya, pilih teh herbal atau kopi rendah kafein jika Anda rentan terhadap refluks asam.
Merokok
Rokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga memengaruhi sfingter esofagus bagian bawah. Sfingter ini berfungsi sebagai “pintu” yang mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Jika sfingter melemah akibat rokok, risiko refluks meningkat, dan sensasi sesak di dada pun lebih sering muncul.
Konsumsi Alkohol
Alkohol dapat mengiritasi lapisan lambung dan memperlemah sfingter esofagus, sama seperti rokok. Minum alkohol berlebihan akan mempermudah asam lambung naik, bahkan beberapa orang mengalami rasa terbakar hanya setelah satu gelas minuman beralkohol.
Mengenakan Pakaian Terlalu Ketat
Mungkin terdengar sepele, tetapi pakaian ketat di bagian perut dapat memberi tekanan ekstra pada lambung. Tekanan ini memaksa asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan rasa panas atau sesak di dada. Pilih pakaian yang nyaman, terutama setelah makan atau saat beraktivitas sehari-hari.