Pernahkah kamu merasakan kegelisahan ketika melihat orang-orang terdekatmu bersenang-senang di acara-acara seru, mengunjungi tempat-tempat indah, atau bahkan hanya menikmati momen kecil yang tampak menyenangkan? Jika iya, mungkin kamu sedang terjebak dalam fenomena FOMO (Fear of Missing Out) atau rasa takut ketinggalan.
Di zaman media sosial yang penuh dengan visual menarik, FOMO semakin sulit untuk dihindari. Setiap kali kamu membuka platform seperti Instagram atau TikTok, aktivitas orang lain sering kali terlihat jauh lebih menarik dibandingkan dengan rutinitasmu sehari-hari. Namun, penting untuk diingat: apakah benar kamu harus selalu terlibat dalam setiap momen itu? Atau mungkin ada cara lain untuk menikmati hidup tanpa merasa terbebani oleh perasaan "kurang"?
Di sinilah konsep JOMO (Joy of Missing Out) bermain. JOMO menawarkan seni menikmati hidup dengan lebih tenang dan bahagia tanpa harus terjun ke dalam setiap aktivitas sosial yang ada. Bayangkan suatu kondisi di mana kamu bisa memilih untuk tidak hadir di sebuah acara tanpa merasa bersalah. Kamu tidak pergi bukan karena tidak diundang, melainkan karena menyadari bahwa waktu untuk dirimu sendiri jauh lebih bernilai.
FOMO sering kali membuatmu merasa terdesak untuk selalu mengikuti tren terbaru, baik itu tentang fashion, makanan, atau kegiatan sosial lainnya. Rasa takut ketinggalan ini dapat membuatmu cemas, bahkan saat kamu sebenarnya sedang menikmati waktu sendiri. Tak jarang, saat bersantai di rumah, pikiranmu malah teralihkan oleh pertanyaan "Apa yang sedang dilakukan teman-teman saya?" atau "Akan ada apa di acara yang saya lewatkan ini?". Perasaan ini menjebakmu dalam siklus perbandingan yang tidak sehat.