Toren atau tandon air adalah salah satu bagian vital dalam sistem sanitasi rumah. Fungsinya sebagai penampung air bersih sangatlah penting untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, seiring berjalannya waktu, toren bisa menjadi sarang bagi kotoran, lumut, hingga endapan lumpur yang terbawa dari sumber air. Tumpukan kotoran ini tidak hanya membuat air jadi keruh dan berbau, tapi juga berpotensi menjadi tempat berkembang biak bakteri berbahaya. Mencegah penumpukan kotoran di toren jauh lebih baik daripada membersihkannya setelah kotoran menumpuk.
Penyebab Utama Penumpukan Kotoran
Sebelum membahas cara pencegahan, penting untuk mengetahui apa saja penyebab utama toren air bisa kotor. Sumber air menjadi faktor paling dominan. Air dari sumur bor, misalnya, seringkali mengandung mineral, pasir, atau lumpur yang lambat laun mengendap di dasar toren. Begitu juga dengan air PAM, meskipun sudah melewati proses pengolahan, tetap ada kemungkinan mengandung partikel-partikel kecil atau sisa klorin yang bisa menempel pada dinding toren dan memicu pertumbuhan lumut.
Selain itu, toren yang tidak tertutup rapat atau memiliki celah kecil juga bisa menjadi pintu masuk bagi debu, serangga, atau bahkan kotoran hewan. Sinar matahari yang menembus toren transparan atau semi-transparan bisa memicu pertumbuhan lumut dan alga, yang membuat air menjadi hijau dan berlendir. Faktor-faktor inilah yang perlu diatasi untuk menjaga kebersihan toren secara optimal.
Memasang Filter dan Saringan pada Jalur Air
Langkah pencegahan yang paling efektif adalah dengan menyaring air sebelum masuk ke dalam toren. Terdapat beberapa jenis filter yang bisa dipasang, tergantung pada sumber air dan tingkat kekeruhannya.