4. Alternate Day Fasting: Dalam cara ini, kamu akan berpuasa selama 24 jam penuh. Meski cukup efektif, metode ini bisa sangat ekstrem, dan tidak cocok untuk semua orang.
5. Warrior Diet: Tipe puasa ini mengharuskan kamu berpuasa selama 20 jam dan hanya diperbolehkan makan dalam jangka waktu 4 jam. Metode ini tidak dianjurkan untuk pemula.
Berbagai pilihan metode di atas menunjukkan fleksibilitas intermittent fasting. Namun, terdapat sejumlah kesalahan yang perlu dihindari saat menjalani diet ini:
1. Belum Membiasakan Pola Makan Sehat: Mencoba IF tanpa kebiasaan makan sehat bisa mengurangi manfaat diet ini. Pastikan pola makan harianmu sehat terlebih dahulu, dengan cukup asupan protein dan gizi seimbang.
2. Asupan Kalori Berlebihan: Banyak orang yang berpikir bisa makan sepuasnya saat waktu makan tiba, padahal justru bisa mengakibatkan kenaikan berat badan. Gunakan skala lapar untuk membantu mengatur porsi makanan.
3. Mengonsumsi Minuman Bersoda: Minuman ini dapat menutupi rasa lapar tetapi berpotensi membuat kamu merasa sangat lapar saat waktu makan. Hal ini bisa memicu kebiasaan makan berlebihan.
4. Kurangnya Asupan Air: Hidrasi sangat penting saat menjalani IF. Tubuh memerlukan air untuk proses metabolisme dan perlu menjaga volume darah. Pastikan untuk minum minimal 2 liter air per hari.
5. Kekurangan Protein dan Serat: Mengonsumsi cukup protein dan serat akan membuat kamu kenyang lebih lama. Protein dan serat juga berkontribusi pada kesehatan sistem pencernaan.