Intermittent fasting (IF) atau puasa berselang telah menjadi salah satu metode diet yang banyak diminati dalam beberapa tahun terakhir. Konsep dari diet ini adalah membatasi waktu makan dan mengatur periode puasa tertentu dalam sehari. Banyak orang percaya bahwa IF adalah solusi efektif untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Namun, meskipun nampak sederhana, jika tidak dijalankan dengan cermat, praktik IF dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Sebagai contoh, mengabaikan kebutuhan gizi seimbang atau berlebihan dalam pola puasa dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengenali kesalahan yang sering dilakukan dalam menjalankan diet ini agar hasil yang didapat maksimal.
Ada beberapa metode IF yang populer, antara lain:
1. Puasa 12 Jam: Metode ini sederhana dan ideal bagi pemula. Kamu hanya perlu memilih waktu puasa selama 12 jam setiap hari. Misalnya, jika terakhir makan adalah pukul 7 malam, maka kamu bisa makan kembali pada pukul 7 pagi.
2. Puasa 16 Jam (Metode 16:8): Dalam metode ini, kamu akan berpuasa selama 16 jam dan makan dalam waktu 8 jam. Cocok untuk yang sudah berpengalaman dengan puasa 12 jam.
3. Puasa 5:2: Pada metode ini, kamu makan dengan porsi normal selama 5 hari dan mengurangi asupan kalori sampai 25% pada dua hari lainnya. Banyak orang lebih memilih untuk melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.