Tampang

Tren Penurunan Daya Beli Masyarakat Indonesia di Tahun Akhir Pemerintahan Jokowi

10 Jul 2024 21:11 wib. 233
0 0
Tren Penurunan Daya Beli Masyarakat Indonesia di Tahun Akhir Pemerintahan Jokowi
Sumber foto: iStock

Ekonomi Indonesia menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan daya beli masyarakat di semester pertama tahun 2024. Menurut pandangan sejumlah ekonom, melemahnya daya beli masyarakat menjadi pemicu menurunnya penerimaan negara yang semakin menyulitkan kondisi ekonomi. Abdul Manap Pulungan, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), menjelaskan bahwa kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan daya beli masyarakat.

Menurut Abdul Manap, kenaikan PPN dari 10% menjadi 11% yang terjadi sejak April 2022 mulai terasa dampaknya pada tahun 2024. Meskipun pada awalnya kenaikan ini tidak langsung terasa di penerimaan negara karena adanya dorongan kenaikan harga komoditas yang menyebabkan ekonomi rebound, namun kenaikan tersebut berimbas pada melemahnya daya beli masyarakat. Implikasi dari kondisi perekonomian yang belum pulih benar sebagai dampak pandemi Covid-19 menjadi salah satu pemicu melemahnya daya beli masyarakat.

Selain PPN, faktor lain yang mempengaruhi penurunan daya beli masyarakat adalah kenaikan harga kebutuhan pokok. Inflasi pada beras dan makanan lainnya membuat masyarakat terpaksa mengurangi belanja untuk kebutuhan lainnya. Hal ini tercermin dalam laporan fiskal semester I 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan yang menjabarkan merosotnya penerimaan pajak. PPN Dalam Negeri (PPN DN) terkontraksi 11% dengan realisasi sebesar Rp 193,06 triliun. Disisi lain, setoran pajak dari sektor industri perdagangan mengalami penurunan 0,8% secara neto, padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya masih tumbuh 7,3%.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.