Amran mengecam keras para importir yang lebih memilih mengimpor singkong daripada membeli hasil panen lokal. Ia menilai, tindakan tersebut tidak hanya merugikan petani, tetapi juga menzalimi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
“Mengimpor produk pangan dari negara lain lebih banyak daripada mendukung produk lokal itu tandanya mereka lebih sayang petani luar negeri. Kita ini bangsa besar, jangan sampai kita sendiri menjadi penjajah bagi masyarakat kita,” tegasnya.
Amran menambahkan bahwa pemerintah akan segera memanggil semua pihak yang terlibat, termasuk para pelaku industri dan importir, untuk mencari solusi agar masalah ini tidak berlarut-larut.
- Patriotisme dalam Dunia Pertanian
Mentan juga menyoroti pentingnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri sebagai bentuk patriotisme. Ia menyayangkan jika ada pihak-pihak yang lebih memilih mendukung produk luar negeri daripada hasil jerih payah petani lokal.
“Patriotisme itu bukan cuma soal perang atau angkat senjata. Ini soal keberpihakan kepada rakyat kita, petani kita. Jangan sampai kita menzalimi mereka yang sudah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pangan bangsa ini,” ujarnya.
- Dampak Sosial dan Ekonomi
Masalah harga singkong yang anjlok bukan hanya berdampak pada penghasilan petani, tetapi juga berpengaruh terhadap perekonomian daerah. Lampung sebagai salah satu sentra penghasil singkong terbesar di Indonesia, kini menghadapi tantangan besar dalam menjaga keseimbangan pasar.