Selain itu, Antam juga melakukan divestasi sekitar 10 persen kepemilikan sahamnya di PT Feni Haltim (FHT) kepada Hong Kong CBL Limited (HKCBL), yang juga merupakan anak perusahaan CATL. Dari kedua divestasi tersebut, Antam menargetkan perolehan dana sebesar Rp 7,23 triliun.
Nico memastikan bahwa pembangunan smelter RKEF dan HPAL di Halmahera Timur akan segera dimulai mulai tahun ini. "Kita harus menyelesaikan pembangunan RKEF dan HPAL, yang rencananya akan dimulai pada tahun ini setelah menyelesaikan perjanjian joint venture," ungkapnya saat MINDialogue di Soehanna Hall, pada hari Kamis (20/6).
Antam juga tengah berupaya menjalin kerjasama dengan mitra dari Korea Selatan untuk joint venture kedua dalam proyek ekosistem kendaraan listrik ini, dengan tujuan untuk menggaet pasar Amerika Serikat. Korea Selatan, yang telah memiliki Free Trade Agreement (FTA) dengan Amerika Serikat, diharapkan dapat memberikan keuntungan dalam menghadapi aturan Inflation Regulation Act (IRA).