Selain fokus pada sektor hulu (upstream) dan midstream, proyek megaproyek ini juga mencakup sektor hilir (downstream). Antam akan berkolaborasi dengan Indonesia Battery Corporation (IBC), anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta HKCBL.
Nico mengungkapkan bahwa total investasi Antam dalam proyek tersebut mencapai USD 6,87 miliar atau sekitar Rp 113 triliun. Proyek ini mencakup produksi nikel sulfat, precursor, dan katoda sebagai material baterai, serta produksi baterai sel, dan proses daur ulang baterai.