Peringatan tentang wabah Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS) yang disebabkan oleh bakteri pemakan daging manusia telah menimbulkan kehebohan di Jepang. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah kasus penyakit ini telah hampir mencapai angka 1.000 orang. Meskipun demikian, Kementerian Kesehatan Indonesia menegaskan bahwa penyakit ini belum terdeteksi di negeri ini.
Dr. Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, menjelaskan bahwa Kemenkes RI akan memantau STSS melalui surveilans sentinel Influenza Like Illness (ILI), Severe Acute Respiratory Infection (SARI), dan pemeriksaan genomik. Walaupun belum ada laporan kasus di Indonesia, ia menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan, terutama dalam menjaga kebersihan dan kebiasaan baik yang telah terbentuk di masa pandemi COVID-19.
Bakteri pemakan daging, yang dikenal sebagai penyebab STSS, mampu menyebar dengan cepat dan dapat menghancurkan kulit, lemak, dan jaringan di sekitar otot dalam waktu singkat. Meskipun tingkat penyebaran STSS lebih rendah daripada Covid-19, penyakit ini tetap mematikan dan memerlukan perhatian serius dalam pencegahannya.