Tampang

Prospek Dan Strategi Saham BUMI: Langkah Cerdas Menuju Pertumbuhan 2026?

30 Jun 2025 10:50 wib. 35
0 0
Prospek Dan Strategi Saham BUMI: Langkah Cerdas Menuju Pertumbuhan 2026?

PT Bumi Resources Tbk (BUMI), yang berada di bawah naungan Grup Bakrie, diperkirakan akan mengalami lompatan signifikan dalam kinerjanya mulai tahun 2026 mendatang. Analis Sucor Sekuritas, Yoga Ahmad Ghifari, memprediksi bahwa laba bersih perusahaan akan meningkat hingga 14% secara tahunan, mencapai angka sekitar US$ 72 juta atau setara dengan Rp 1,17 triliun. 

Proyeksi positif ini didorong oleh stabilnya harga batu bara di pasar global dan penurunan biaya bahan bakar yang diharapkan dapat memperluas margin keuntungan perusahaan. Yoga mengemukakan dalam laporannya bahwa keuntungan penuh dari penurunan tarif royalti Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) akan lebih jelas, yang sekaligus mendorong pemulihan margin secara lebih kuat. 

Akan tetapi, sebelum mengalami kenaikan tersebut, laba bersih BUMI diperkirakan akan mengalami penurunan pada tahun 2025. Menurut Sucor Sekuritas, laba bersih pada tahun tersebut akan turun tipis menjadi sekitar US$ 66 juta, atau sekitar Rp 1,07 triliun. Penurunan ini didasarkan pada turunnya harga jual rata-rata (average selling price/ASP) batu bara di dua anak usahanya, yaitu Kaltim Prima Coal (KPC) dan Arutmin Indonesia. Sucor Sekuritas menggunakan asumsi konservatif pada proyeksi ASP, yang diperkirakan menjadi US$ 68 per ton untuk KPC dan US$ 55 per ton untuk Arutmin.

Di sisi lain, biaya tunai untuk KPC diperkirakan mencapai US$ 60 per ton, sedangkan untuk Arutmin diprediksi sebesar US$ 49 per ton. Kombinasi antara penurunan ASP dan tingginya biaya produksi ini diperkirakan akan menyusutkan margin keuntungan BUMI. 

Sebagai contoh, laporan keuangan kuartal pertama 2025 menunjukkan bahwa BUMI mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 17,9 juta atau sekitar Rp 297,9 miliar, turun 3,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal pertama 2025, laba bersih mencapai US$ 17,8 juta, sedangkan pendapatan total perusahaan adalah US$ 348,7 juta, mengalami kenaikan 12,14% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?