Tingginya jumlah peristiwa traumatis dapat meningkatkan risiko wanita terkena penyakit jantung, terutama setelah menopause, menurut sebuah penelitian baru.
Peneliti menemukan bahwa wanita yang melaporkan setidaknya tiga pengalaman traumatis di masa lalu mereka memiliki fungsi endotel yang lebih buruk daripada mereka yang memiliki pengalaman traumatis lebih sedikit.
Fungsi endothelial mengacu pada seberapa baik endothelium, atau lapisan sel epitel yang melapisi bagian dalam jantung dan pembuluh darah, membantu mengatur penyempitan dan relaksasi pembuluh darah.
Disfungsi endotel dianggap sebagai faktor risiko penyakit jantung. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ia sering mendahului perkembangan aterosklerosis, atau pengerasan arteri, dan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Penelitian baru yang dipimpin oleh para periset dari University of Pittsburgh School of Medicine di Pennsylvania menunjukkan bahwa pengalaman traumatis dapat meningkatkan risiko disfungsi endotel pada wanita, terutama pasca menopause.