Tampang.com , Indonesia – Ketidakpastian ekonomi global turut menekan kondisi keuangan anak muda yang sedang menjalani Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Mayoritas dari mereka kini harus memutar otak untuk menyiasati pembayaran cicilan, salah satunya dengan mengambil pekerjaan tambahan atau side job.
Perjuangan Ichsan: Side Job untuk Keseimbangan Keuangan
Ichsan (30), warga Cisauk, Kabupaten Tangerang, adalah salah satu contoh. Ia mengaku harus mengambil pekerjaan sampingan agar penghasilannya cukup untuk menutupi kebutuhan keluarga, biaya hidup, dan cicilan rumah. “Cicilan berdampak ke pengeluaran. Agak sulit menabung. Sekarang bertahan dengan ambil side job di luar pekerjaan utama,” kata Ichsan kepada Kompas.com, Kamis (15/5/2025).
Ichsan mengambil KPR pada 2018 melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI). Tiga tahun pertama ia menikmati sistem bunga tetap (flat), namun sejak tahun keempat, cicilannya beralih ke bunga mengambang (floating). Cicilan awalnya Rp 5,2 juta, kini naik menjadi Rp 5,5 juta. Meskipun ada kenaikan, ia belum merasa perlu mengajukan restrukturisasi atau menjual rumahnya.
“Saat awal, bank sudah jelaskan risiko bunga bisa naik. Jadi saya memang sudah bersiap ambil pekerjaan tambahan,” katanya. Ichsan berharap pemerintah dapat menjaga suku bunga tetap rendah agar cicilan KPR sistem floating tidak semakin memberatkan.