Perusahaan akuntansi PricewaterhouseCoopers atau PwC di Amerika Serikat, dalam proses pemangkasan karyawan di AS dan tempat lain, memberhentikan sekitar 1.800 pekerja. Ini menjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) formal pertama PwC sejak 2009.
PricewaterhouseCoopers (PwC) telah mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.800 karyawan di Amerika Serikat. Langkah ini menjadi pemotongan besar-besaran pertama oleh perusahaan akuntansi terkemuka ini.
Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang tidak pasti di tengah pandemi Covid-19. Pandemi telah memaksa perusahaan untuk menyesuaikan struktur operasional dan keuangannya untuk bertahan dalam lingkungan bisnis yang sulit. PwC, yang memiliki ribuan karyawan di seluruh dunia, termasuk di AS, Eropa, dan Asia, menghadapi tekanan besar untuk mengurangi biaya operasional mereka.
PHK 1.800 karyawan merupakan tindakan yang mengejutkan bagi perusahaan yang terkenal dengan reputasi sebagai tempat kerja yang stabil. Sejak krisis keuangan global pada 2008-2009, PwC telah berhasil mempertahankan sebagian besar karyawan mereka, meskipun kondisi ekonomi yang tidak menentu. Namun, pandemi Covid-19 telah mengubah lanskap bisnis secara drastis, memaksa perusahaan untuk mengambil langkah-langkah drastis untuk mempertahankan kelangsungan operasionalnya.