Kalangan pengusaha di Indonesia turut merasakan dampak melemahnya daya beli kelas menengah di tanah air. Mereka mengakui bahwa hidup sebagai kelas menengah di Indonesia kini dirasakan sebagai beban yang cukup berat. Anggana Bunawan, Wakil Ketua Komite Tetap Kebijakan Fiskal & Publik Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, mengungkapkan bahwa dunia usaha turut memperhatikan pelemahan daya beli masyarakat dan menyadari bahwa kondisi tersebut akan berimbas pada perekonomian.
Anggana menekankan bahwa konsumsi dalam negeri merupakan salah satu sumber pertumbuhan yang paling produktif di Indonesia, dengan mayoritas konsumen berasal dari kelas menengah. Kendati demikian, kelas menengah dihantam oleh berbagai masalah selama pandemi Covid-19 dan peristiwa-peristiwa yang menyusul belakangan. Mereka tidak termasuk dalam golongan yang mendapatkan bantuan sosial, sehingga kondisi ekonominya amat terpengaruh.
Selain itu, faktor eksternal dan internal turut berpengaruh pada daya beli masyarakat yang tergerus. Harga pangan yang melonjak tinggi di dalam negeri telah mengurangi kemampuan belanja kelompok ini. Di samping itu, suku bunga yang tinggi juga membuat uang mereka terkuras untuk membayar kredit, sehingga mengurangi daya beli mereka.