Tampang

Proyek Bawah Tanah Menggila, Indonesia Justru Kekurangan Insinyur: Ancaman di Balik Modernisasi

3 Nov 2025 18:32 wib. 37
0 0
Proyek Bawah Tanah Indonesia
Sumber foto: Google

Indonesia tengah berada di era ambisi besar dalam pembangunan infrastruktur. Proyek-proyek bawah tanah seperti MRT, terowongan drainase, dan jalur kereta cepat seolah menjadi simbol kemajuan. Namun, di balik gegap gempita modernisasi ini, ada masalah serius yang kerap diabaikan: kekurangan insinyur spesialis tunnel atau tunneling engineer.

Data dari Kementerian PUPR menunjukkan fakta yang mencengangkan. Saat ini, jumlah insinyur yang benar-benar kompeten di bidang konstruksi bawah tanah hanya berjumlah ratusan orang. Sementara, proyek-proyek baru terus bermunculan dengan skala dan risiko yang semakin besar. Ketimpangan ini menciptakan ancaman nyata: proyek tertunda, biaya membengkak, bahkan potensi kecelakaan konstruksi.

“Banyak orang mengira membangun tunnel hanya soal menggali tanah. Faktanya, ini pekerjaan yang sangat kompleks,” tegas Dr. Aditya Pratama, pakar teknik sipil dari Universitas Indonesia. “Satu kesalahan perhitungan bisa berdampak besar, mulai dari kerusakan infrastruktur hingga risiko keselamatan manusia.”

Kekurangan tenaga ahli ini bukan hanya soal jumlah, tapi juga kualitas. Indonesia masih sangat bergantung pada tenaga ahli asing untuk proyek-proyek besar. Konsekuensinya jelas: biaya proyek meningkat drastis, teknologi lokal kurang berkembang, dan transfer pengetahuan ke tenaga kerja Indonesia berjalan lambat.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Qunut
0 Suka, 0 Komentar, 2 Jun 2024

POLLING

Puaskah Anda dengan Kinerja Wapres Gibran?