Menjaga Likuiditas: Pastikan perusahaan memiliki cadangan kas yang cukup untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan. Likuiditas yang baik akan memungkinkan perusahaan untuk bertahan selama masa penurunan ekonomi.
Evaluasi Proyek: Tinjau kembali proyek-proyek yang sedang berjalan dan rencana ekspansi. Proyek yang memiliki risiko tinggi atau hasil yang tidak pasti mungkin perlu ditunda atau dihentikan.
Pengendalian Biaya: Fokus pada efisiensi operasional dan pengendalian biaya. Mengurangi pengeluaran yang tidak perlu akan membantu mempertahankan margin keuntungan saat pendapatan mulai menurun.
3. Fase Resesi
Saat ekonomi memasuki fase resesi, permintaan menurun, pendapatan berkurang, dan tekanan keuangan meningkat. Dalam kondisi ini, strategi yang tepat sangat krusial untuk menjaga kelangsungan bisnis:
Penghematan Biaya: Lakukan penghematan biaya secara menyeluruh tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan. Negosiasikan ulang kontrak dengan pemasok, kurangi pengeluaran operasional, dan tinjau kembali struktur gaji dan tunjangan.
Restrukturisasi Utang: Jika perusahaan memiliki utang yang signifikan, pertimbangkan untuk melakukan restrukturisasi utang. Negosiasikan ulang jadwal pembayaran atau suku bunga agar lebih sesuai dengan kondisi keuangan saat ini.
Fokus pada Inti Bisnis: Alihkan sumber daya ke area bisnis yang paling menguntungkan dan kurangi atau hentikan aktivitas yang tidak memberikan kontribusi signifikan. Fokus pada produk atau layanan inti yang memiliki permintaan stabil.