Sebenarnya, ia mengatakan, Indonesia telah memiliki mesin tani Combine Harvester yang mampu membantu petani lokal saat pascapanen. Selain beras bisa digunakan untuk mengolah jagung.
“Tapi memang harganya agak lumayan, kalau kecil mungkin seratus juta rupiah, kalau yang sedang dua ratus juta rupiah, yang besar tiga ratus juta rupiah,” ungkapnya.
Nah, yang bisa dilakukan petani secara mandiri adalah mengolah padi pascapanen dengan cara yang tepat. Bisa saja menggunakan alat pedal thresher yang harganya lebih murah.
“Paling mahal lima belas juta, itu bisa membantu merontokkan gabah,” pungkas Hero.