Tampang

Inggris Buka Peluang Investor Asing Kuasai 15 Persen Media Cetak

17 Mei 2025 15:19 wib. 195
0 0
Ilustrasi koran, koran bekas. Koran bekas masih dapat digunakan untuk berbagai hal di rumah.(UNSPLASH/ABSOLUTVISION)
Sumber foto: Google

Pemerintah juga memperluas kewenangan untuk meninjau penggabungan perusahaan media, termasuk situs berita digital, demi menghindari dominasi oleh satu pihak tertentu yang bisa mengancam keberagaman informasi.

The Telegraph dan Polemik Investasi Asing

Salah satu pemantik reformasi ini adalah kisruh kepemilikan surat kabar The Telegraph. Pemerintah sebelumnya memberlakukan larangan terhadap investasi negara asing di media cetak, yang digunakan untuk menghalangi upaya akuisisi oleh RedBird IMI, perusahaan milik mantan bos CNN, Jeff Zucker. RedBird IMI mendapatkan pendanaan mayoritas dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Pada 2023, RedBird IMI sempat menguasai The Telegraph dan majalah The Spectator setelah membantu keluarga Barclay melunasi utang sebesar 1,2 miliar pound sterling (sekitar Rp 26,3 triliun) kepada Lloyds Bank.

Nasib Media Elite Inggris di Tengah Reformasi

Pasca transaksi itu, The Spectator telah dilepas ke pendiri perusahaan hedge fund Paul Marshall pada September 2024. Namun The Telegraph hingga kini belum menemukan pembeli yang permanen. Batas kepemilikan 15 persen memungkinkan investor seperti dari Abu Dhabi untuk tetap memiliki sebagian saham tanpa menimbulkan kekhawatiran dominasi penuh.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?