Tampang.com | Pemerintah Inggris resmi membuka keran bagi investor asing milik negara untuk memiliki hingga 15 persen saham di media cetak seperti surat kabar dan majalah. Langkah ini menjadi bagian dari reformasi strategis untuk menjaga pluralisme media, sekaligus memberikan kepastian terhadap kepemilikan harian The Telegraph yang selama ini menuai kontroversi.
Langkah Baru Jaga Pluralitas Media di Era Globalisasi
Pemerintah Inggris menyatakan bahwa kebijakan ini memungkinkan masuknya pendanaan dari luar negeri, namun tetap menegaskan pentingnya menjaga independensi redaksi dari campur tangan negara asing. Menteri Kebudayaan Lisa Nandy mengatakan, "Reformasi penting dan modern ini adalah tentang melindungi pluralitas media dan mencerminkan perubahan cara orang mengonsumsi berita."
Menurut Nandy, reformasi ini juga menjadi penyeimbang antara perlindungan terhadap media dari kendali asing dan kebutuhan organisasi berita untuk mencari sumber dana berkelanjutan.
Aturan Baru, Peluang Baru bagi Investor
Melalui kebijakan anyar ini, investor seperti dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) dan dana pensiun diberi “pengecualian terbatas” untuk mengakuisisi hingga 15 persen saham di surat kabar dan majalah Inggris. Pemerintah berharap pendekatan ini dapat membuka jalan bagi pendanaan yang sehat tanpa mengorbankan kepemilikan nasional.