Dalam beberapa pekan terakhir, harga emas diprediksi bakal meroket dan tembus Rp 2 juta per gram. Para analis global memperkirakan harga emas dunia dapat mencapai kisaran US$ 3.500 hingga US$ 3.800 per troy ons. Jika dikonversi ke dalam mata uang Indonesia, angka ini setara dengan sekitar Rp 2 juta per gram. Prediksi ini semakin semakin menarik perhatian para investor dan masyarakat luas yang tertarik berinvestasi di aset berharga ini.
Kenaikan harga emas ini tidak lepas dari kondisi geopolitik global yang semakin tidak menentu. Konfrontasi antara Israel dan Iran yang memanas, ditambah dengan ketegangan yang terus berlanjut antara Rusia dan Ukraina, serta isu dagang antara Amerika Serikat dan China, menciptakan suasana yang mengkhawatirkan bagi pasar keuangan global. Dalam kondisi seperti ini, emas dianggap sebagai aset safe haven yang mampu memberikan perlindungan terhadap volatilitas pasar.
Di Indonesia, harga emas Antam (Aneka Tambang) sudah mendekati Rp 1,97 juta per gram. Kenaikan harga emas di dalam negeri ini menunjukkan minat masyarakat yang tinggi terhadap investasi emas. Emas telah lama dikenal sebagai salah satu bentuk investasi yang aman dan berharga, terutama pada masa ketidakpastian ekonomi dan politik. Sebagian besar orang berusaha untuk menyimpan nilai kekayaan mereka agar tidak tergerus inflasi yang berpotensi terjadi di masa yang akan datang.