Tampang.com | Di tengah berlangsungnya panen raya di berbagai daerah, harga beras justru kembali merangkak naik. Kondisi ini membuat masyarakat bertanya-tanya: mengapa harga tetap tinggi saat pasokan seharusnya melimpah? Fenomena ini menyoroti lagi persoalan klasik dalam sistem distribusi pangan nasional yang dianggap belum efisien dan cenderung menguntungkan segelintir pihak.
Kenaikan Harga yang Tak Masuk Akal, Publik Merasa Dikhianati
Beras sebagai kebutuhan pokok seharusnya mengalami penurunan harga di masa panen. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Di pasar-pasar tradisional, harga beras medium naik antara 10 hingga 15 persen dibanding bulan lalu. Kenaikan ini tentu memberatkan masyarakat, terutama kelompok berpendapatan rendah yang sangat sensitif terhadap fluktuasi harga kebutuhan pokok.
“Ini sangat tidak masuk akal. Panen besar, tapi harga malah naik. Rakyat kecil yang jadi korban,” ujar Lestari, seorang ibu rumah tangga di Jakarta yang kecewa saat belanja di pasar pagi tadi.
Distribusi Amburadul, Tata Niaga Pangan Dipertanyakan