Tampang

Di Google Dolar 100000 Tembus Rp 16.000, Segini Sebenarnya Nilai Tukar Rupiah.

12 Apr 2024 20:53 wib. 48
0 0
Di Google Dolar 100000 Tembus Rp 16.000, Segini Sebenarnya Nilai Tukar Rupiah.
Sumber foto: istock

Nilai tukar rupiah terpantau melemah terhadap dolar AS pada hari Jumat (12/4). Menurut data yang diakses dari Google Finance, pada pukul 12.23 WIB, rupiah diperdagangkan di posisi Rp 16.007,35 per US$1. Hal ini menunjukkan pelemahan sebesar 0,4% dari posisi sebelumnya. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS untuk Non Deliverable Forward (NDF) juga telah mencapai angka Rp 16.000. Data dari Refinitiv mencatat bahwa nilai tukar rupiah untuk NDF kontrak 1 bulan tercatat Rp 16.094,86 untuk bid dan Rp 16.113,14 untuk offer.

Penurunan nilai tukar rupiah ini seiring dengan pelemahan mayoritas mata uang Asia sejak kemarin hingga hari ini. Adanya data inflasi yang meningkat di Amerika Serikat juga turut berkontribusi terhadap pelemahan mata uang Asia. Di tengah kondisi ini, pasar keuangan domestik masih ditutup dalam rangka libur Lebaran dan dijadwalkan akan kembali beroperasi pada Selasa (16/4).

Pelemahan mata uang rupiah, baik yang terjadi dalam platform Google Finance maupun NDF, menjadi perhatian para pelaku pasar. Penurunan nilai tukar ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Para pelaku pasar, investor, dan pengamat ekonomi perlu memperhatikan secara seksama kondisi ini untuk mengantisipasi dampaknya terhadap berbagai sektor ekonomi di Tanah Air.

Salah satu sektor yang dapat terdampak adalah sektor perdagangan. Pelemahan nilai tukar rupiah akan membuat harga-harga barang impor menjadi lebih tinggi, sehingga dapat berdampak pada inflasi. Di sisi lain, eksportir dapat diuntungkan karena harga produk ekspor menjadi lebih kompetitif. Namun, hal ini masih harus diimbangi dengan bagaimana kondisi ekonomi global yang ikut mempengaruhi permintaan terhadap produk ekspor Indonesia.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?