Sektor Logistik Terpukul, Pengiriman Terlambat
Bukan hanya ojol, perusahaan logistik skala kecil dan menengah juga ikut menjerit. Banyak kendaraan niaga ringan yang dipakai untuk distribusi harian kini harus menyesuaikan jadwal, menyebabkan keterlambatan pengiriman barang ke konsumen.
“Pelanggan tidak mau tahu soal ganjil-genap. Yang mereka lihat, paket telat. Ini merusak reputasi kami,” keluh Aditya, pemilik usaha ekspedisi lokal di Jakarta Timur.
Menurutnya, pemerintah perlu memberikan dispensasi khusus untuk kendaraan logistik, terutama yang mengangkut kebutuhan pokok dan produk segar.
Kebijakan Perlu Dievaluasi Secara Menyeluruh
Pengamat transportasi menilai, kebijakan ganjil-genap saat ini kurang menyentuh realitas sosial ekonomi masyarakat menengah ke bawah. Terutama mereka yang bekerja secara harian dan bergantung pada mobilitas tinggi.
“Tujuan mengurai kemacetan itu bagus, tapi kebijakan harus adil. Jangan sampai yang dikorbankan justru rakyat kecil,” kata Dian Prasetyo, dosen transportasi perkotaan.