Sejak terakhir diperbarui pada Januari 2022, Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar memfasilitasi gencatan senjata sementara selama konflik antara Israel dan Hamas di Gaza.
Namun, Amerika Serikat membantah beberapa usulan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai gencatan senjata, dengan alasan kekhawatiran terkait langsungnya seruan tersebut dengan pembebasan sandera Israel dan mengutuk serangan Hamas. Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, mengkritik Amerika Serikat karena memblokir resolusi ini, sementara Tiongkok dan Indonesia kembali menegaskan dukungan mereka untuk gencatan senjata segera dan yang berkelanjutan di Gaza serta solusi dua negara untuk masalah Palestina.
Selain itu, para menteri membahas hubungan ekonomi antara Tiongkok dan Indonesia, dengan Tiongkok menjadi mitra perdagangan terbesar Indonesia dan investor asing yang signifikan.
Dalam pertemuan tersebut, Wang Yi menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah, dan menekankan bahwa masyarakat internasional harus bersatu dalam mendukung perdamaian di kawasan tersebut. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia menekankan pentingnya merespons secara tegas pelanggaran hak asasi manusia di Palestina dan mengadakan dialog yang bermakna untuk mencapai penyelesaian yang adil dan berkelanjutan.
Konflik di Gaza telah menimbulkan dampak kemanusiaan yang merusak, dengan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang meluas. Dalam berbagai kesempatan, Tiongkok telah menekankan perlunya segera menghentikan kekerasan, membantu warga Palestina yang terkena dampak konflik, dan mendorong terciptanya dialog yang konstruktif untuk mencapai solusi jangka panjang.