Direktur Investasi Mitratel, Hendra Purnama, mengatakan bahwa pembagian dividen ini merupakan bentuk apresiasi perusahaan terhadap investornya. Ia juga memastikan bahwa nilai dividen yang ditebar tidak akan mengganggu rencana ekspansi emiten telekomunikasi pelat merah ini ke depan. “Karena kita memberikan apresiasi kepada investor kita, dana (dividen) tersebut tidak mengganggu ekspansi perseroan ke depan,” ujar Hendra saat Public Expose Mitratel.
Mitratel membukukan pendapatan sebesar Rp 9,31 triliun pada tahun 2024, tumbuh 7,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year / yoy). Bisnis penyewaan menara BTS atau tower leasing masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan perseroan dengan nilai Rp 7,63 triliun atau tumbuh 6,9 persen.
Sementara itu, pendapatan dari segmen fiber optic atau serat optik mencatatkan pertumbuhan yang sangat impresif, mencapai Rp 486 miliar atau meningkat 64,3 persen dari tahun sebelumnya. Adapun beban operasional tercatat sebesar Rp 1,6 triliun, turun 5,2 persen dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 1,7 triliun. Dengan demikian, perseroan berhasil menghasilkan EBITDA senilai Rp 7,69 triliun, naik 10,2 persen. Margin EBITDA pun semakin baik dari 80,4 persen pada 2023 menjadi 82,7 persen pada 2024.