Samuel Shropshire, seorang pendeta asal Amerika Serikat, memiliki kisah yang menarik tentang perjalanannya menjadi seorang mualaf di Arab Saudi. Pada November 2011, Samuel pertama kali datang ke Arab Saudi, tanpa pengetahuan yang cukup tentang Islam dan Nabi Muhammad. Bagi Samuel, kebanyakan informasi yang ia dapatkan tentang Islam berasal dari berita negatif yang dipublikasikan di Amerika. Sensasi tentang terorisme selalu menjadi fokus utama dalam saluran televisi di negaranya.
Kunjungannya ke Arab Saudi dikarenakan undangan dari Safi Kaskas untuk terlibat dalam sebuah proyek yang dikenal dengan nama Q project. Proyek ini bertujuan untuk menerjemahkan Al Quran ke dalam bahasa Inggris agar lebih mudah dipahami oleh kaum muda. Meskipun Samuel tidak bisa membaca atau berbicara bahasa Arab, Kaskas mengundangnya untuk memeriksa terjemahan bahasa Inggris Al Quran tersebut guna memastikan bahwa intepretasi baru Al Quran tersebut dapat dipahami oleh umat Muslim.
Proyek ini mengharuskan Samuel untuk membaca Al Quran berulang kali. Saat membaca Al Quran, Samuel mulai memiliki pertanyaan yang muncul di benaknya. Dia terkejut mengetahui bahwa terdapat begitu banyak kisah tentang Nabi Isa (Yesus) dalam Al Quran. Yang lebih mengejutkan baginya adalah fakta bahwa dalam Al Quran, Nabi Isa digambarkan sebagai salah satu nabi terbaik. Begitu pula dengan kisah kelahiran seorang wanita suci yang disebutkan di Al Quran. Serta banyak mukjizat yang dilakukan oleh Nabi Isa yang juga disebutkan di Al Quran.