Ia menambahkan, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 digit) memberikan kontribusi 38,22 persen terhadap total ekspor non migas. Sedangkaan dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 barang ini naik 16,34 persen terhadap periode yang sama tahun 2016.
"Secara kumulatif Januari - Oktober 2017, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 138,46 miliar atau meningkat 17,49 persen dibanding periode yg sama tahun 2016. Sedangkan ekspor non migas mencapai US$ 125,58 miliar atau meningkat 17,26 persen," sebutnya.
Selama Januari 2017- Oktober 2017, share terbesar berasal dari lemak dan minyak hewan nabati yang menyumbangkan 15,12 persen dari total ekspor non migas. Nilai ekspor yaitu US$ 18,99 miliar. Lalu, share terbesar kedua yakni bahan bakar mineral sebesar 13,64 persen.
"Total ekspor kumulatif menurut sektor, mayoritas dari industri pengolahan naik 14,32 persen. Kemudian pertanian, walau angka share kecil hanya 2,23 persen. Namun total ekspor tumbuh 14,5 persen dan tambang sebesar 36,42 persen," bebernya.