"Kami merasa terhormat bisa ikut serta dalam kegiatan seperti ini. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai musisi untuk mendukung gerakan sosial yang positif," ujar Kaka, vokalis Slank, di sela-sela acara. Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan Slank diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk peduli pada isu ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.
Para personel Slank, termasuk Bimbim, Ridho, dan Abdee, tampak antusias saat menanam bibit padi di ladang pascatambang. Dengan memegang cangkul dan mengenakan topi caping, mereka turut merasakan langsung tantangan dan harapan dari upaya ini. "Ini pengalaman luar biasa. Kami belajar bahwa menjaga bumi dan memenuhi kebutuhan pangan itu sangat penting untuk masa depan," kata Bimbim.
Peningkatan Produksi Padi dan Daya Saing Lokal
Penanaman bibit padi di lahan pascatambang ini menjadi salah satu langkah awal dari program yang dirancang untuk meningkatkan produksi pangan di Kalimantan Timur. Dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern dan kerja sama antara pemerintah, komunitas lokal, dan sektor swasta, diharapkan Kalimantan Timur mampu menjadi salah satu sentra produksi padi yang signifikan di Indonesia.
Program ini juga sejalan dengan visi swasembada pangan nasional yang dicanangkan pemerintah pusat. Dengan memproduksi pangan secara mandiri, Indonesia diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor, memperkuat ketahanan pangan, dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global.
Sinergi MBG dan Swasembada Pangan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan upaya swasembada pangan memiliki hubungan yang erat. Dengan meningkatnya produksi pangan lokal, pemerintah dapat memastikan ketersediaan bahan makanan bergizi bagi masyarakat yang membutuhkan, terutama di daerah-daerah yang rentan terhadap masalah gizi buruk. MBG sendiri bertujuan mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan menciptakan generasi yang sehat, produktif, dan kompetitif.