Tampang.com | Rumah menjadi simbol stabilitas hidup, tapi bagi banyak generasi muda di Indonesia saat ini, memiliki rumah justru terasa seperti mimpi. Di tengah penghasilan stagnan dan harga properti yang melambung tinggi, membeli rumah pribadi bukan lagi hal mudah.
Harga Lahan Naik, Pendapatan Tidak Mengimbangi
Menurut data Bank Indonesia, harga tanah di kawasan urban utama naik rata-rata 7–12% per tahun. Sementara itu, kenaikan gaji rata-rata kaum muda di sektor formal hanya sekitar 3–4% per tahun.
“Dulu harga tanah per meter masih 500 ribu, sekarang bisa 2 juta lebih. Mana sanggup cicil rumah di kota,” ujar Arif, pekerja swasta usia 30 tahun yang sudah lima tahun mengontrak.
Stok Rumah Murah Kian Langka
Pemerintah memang memiliki program rumah subsidi, tapi permintaannya jauh melampaui pasokan. Menurut Kementerian ATR/BPN, backlog perumahan di Indonesia mencapai lebih dari 12 juta unit, mayoritas dari kelompok usia produktif.