Menurut Irwandy, pengeluaran tambang akan bertambah untuk pembelian-pembelian barang dari luar negeri dengan pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS. Hal ini berpotensi meningkatkan biaya operasional tambang, terutama bagi perusahaan yang mayoritas produknya dijual untuk permintaan dalam negeri.
Irwandy juga menyinggung bahwa pelemahan Rupiah akan memberikan keuntungan bagi eksportir komoditas tambang karena menguatnya nilai tukar Dolar, Namun, tidak semua perusahaan akan diuntungkan, terutama bagi perusahaan tambang yang mayoritas produknya dijual untuk permintaan dalam negeri.
Salah satu contohnya adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang memiliki porsi penjualan batu bara ke dalam negeri lebih besar dibandingkan perusahaan batu bara lainnya. Irwandy menekankan bahwa tidak semua perusahaan akan diuntungkan dengan pelemahan Rupiah terhadap Dolar, tergantung pada sifat ekspor dan import serta pemasaran produk perusahaan.
Menurut Irwandy, naik turunnya Rupiah terhadap Dolar AS merupakan siklus yang biasa terjadi. Untuk bisa mendongkrak Rupiah agar menguat, Irwandy mengungkapkan bahwa pemerintah menunggu kebijakan penurunan suku bunga The FED.