Menurut Irwandy, suku bunga yang tinggi akan membuat orang lebih memilih menanam uangnya di negara tersebut karena imbal hasil yang tinggi. Namun begitu suku bunga turun, uang akan kembali mengalir ke negara asalnya, termasuk ke Indonesia yang berpotensi menguatkan nilai tukar Rupiah kembali.
Lebih jauh, dampak pelemahan Rupiah terhadap perusahaan tambang juga terlihat dari aspek investasi dan proyeksi perusahaan. Pelemahan Rupiah bisa mengurangi nilai aset dalam Rupiah jika perusahaan memiliki utang dalam Dolar AS, sehingga menciptakan risiko keuangan yang perlu diperhitungkan secara matang.
Tidak hanya itu, pelemahan Rupiah juga dapat mempengaruhi daya saing perusahaan tambang di pasar internasional. Dengan nilai tukar Rupiah yang melemah, harga produk tambang Indonesia menjadi lebih kompetitif di pasar internasional. Namun, hal ini juga bisa membuat biaya produksi tambang menjadi lebih tinggi, terutama jika perusahaan tambang masih sangat bergantung pada impor barang atau peralatan dari luar negeri.