Pada minggu depan, para analis memperkirakan bahwa sentimen terkait rilis data ekonomi di dalam negeri cenderung minim karena hanya dua data yang akan dirilis, yaitu data uang beredar M2 dan penanaman modal asing. Namun, hal ini tidak mengurangi pentingnya para pelaku pasar untuk memantau katalis lainnya baik di dalam negeri maupun dari pasar global. Data ekonomi dari China dan Amerika Serikat juga akan menjadi perhatian utama pada pekan depan yang dapat berdampak pada pergerakan pasar keuangan global.
China
Pada pekan depan, China dijadwalkan untuk mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya. Konsensus pasar memperkirakan bahwa PBoC (People's Bank of China) akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya. Suku bunga acuan tenor satu tahun diprediksi akan bertahan di level 3,45%, sementara untuk tenor lima tahun diprediksi akan bertahan di 3,95%.
Perekonomian China pada kuartal kedua tahun 2024 tumbuh dengan laju yang lebih lambat dari perkiraan, di mana terhambat oleh penurunan properti yang berkepanjangan dan ketidakamanan lapangan kerja. Meskipun demikian, pemerintah setempat tetap percaya diri dapat mempertahankan pertumbuhan ekonominya. Perlambatan pertumbuhan yang lebih tajam dari perkiraan pada kuartal II 2024 telah mendorong Goldman Sachs menurunkan perkiraan pertumbuhan China menjadi 4,9%, dari sebelumnya 5,0% pada tahun ini.