Tampang

93 Persen Bitcoin Telah Ditambang: Pemahaman dan Implikasinya

1 Jun 2025 11:21 wib. 46
0 0
93 Persen Bitcoin Telah Ditambang: Pemahaman dan Implikasinya

Tampang.com | Bitcoin, sebagai pionir dalam dunia mata uang kripto dan merupakan aset terbesar di pasar digital, memiliki ciri khas yang membedakannya, yakni batasan total pasokan sebanyak 21 juta koin. Berbeda dengan mata uang konvensional seperti rupiah atau dolar yang dapat dicetak tanpa batasan, jumlah Bitcoin telah ditentukan secara ketat sejak awal penciptaannya, dan tidak dapat ditambah lagi.

Salah satu alasan mengapa Bitcoin dianggap aset langka mirip dengan emas adalah sifat terbatas dari pasokannya. Banyak yang bahkan menyebut Bitcoin sebagai "emas digital." Sebuah laporan dari Cointelegraph mencatat bahwa pada Mei 2025, sekitar 93,3 persen dari total Bitcoin, yaitu sekitar 19,6 juta BTC, telah berhasil ditambang. Hal ini menyisakan hanya sekitar 1,4 juta BTC yang belum tercipta, menandakan bahwa waktu untuk mendapatkan Bitcoin baru melalui penambangan semakin menyusut.

Keberadaan batasan pasokan ini bukan tanpa alasan. Bitcoin dirancang oleh Satoshi Nakamoto sebagai sistem keuangan yang anti-inflasi. Dengan adanya batas yang ditetapkan, diharapkan nilainya akan meningkat seiring bertambahnya permintaan, sementara pasokan tetap. Proses penambangan Bitcoin melibatkan pencatatan transaksi dalam blok, dan penambang yang efisien berhak mendapatkan imbalan berupa Bitcoin baru. Namun, hadiah ini berkurang setiap empat tahun dalam proses yang dikenal sebagai halving. Awalnya, imbalan per blok mencapai 50 BTC, dan kini setelah beberapa kali halving, jumlah tersebut telah bercukup kecil, hingga diproyeksikan akan habis sekitar tahun 2140.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Keutamaan Bangun Pagi Menurut Islam
0 Suka, 0 Komentar, 15 Mei 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?