Tampang

Awas! BI Rate Naik Belum Tentu Rupiah Menguat

27 Apr 2024 09:19 wib. 34
0 0
Awas! BI Rate Naik Belum Tentu Rupiah Menguat
Sumber foto: Unsplash

Kehati-hatian dalam menafsirkan dampak kebijakan suku bunga acuan BI Rate terhadap pergerakan nilai tukar rupiah dan stabilitas mata uang dalam jangka panjang menjadi perhatian serius bagi kalangan ekonom perbankan. Saat ini, kondisi global yang ditandai dengan penguatan dolar Amerika Serikat telah menimbulkan peringatan bahwa kenaikan BI Rate belum tentu akan mampu memperkuat rupiah, terutama di tengah situasi ketegangan geopolitik dan prospek kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat untuk mengatasi tekanan inflasi.

David Sumual, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), mengungkapkan bahwa sentimen pasar keuangan global saat ini cenderung lebih condong pada aset-aset yang dianggap aman di tengah ketidakpastian geopolitik. Hal ini juga dipengaruhi oleh potensi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat. Dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, David menegaskan bahwa kebijakan agresif dalam menaikkan BI Rate belum tentu akan mampu menarik investor asing untuk memilih aset-aset dalam mata uang rupiah.

Belum adanya kepastian bahwa kenaikan suku bunga acuan dapat mengubah arah nilai tukar rupiah menjadi lebih kuat turut direspon oleh Josua Pardede, Kepala Ekonom Permata Bank. Ia juga menyoroti bahwa pelemahan rupiah tidak semata-mata disebabkan oleh faktor eksternal, namun permintaan akan dolar di dalam negeri juga memainkan peran penting. Kebutuhan perusahaan untuk membayar utang, dividen, dan kupon kepada non-residen di tengah kebutuhan musiman turut memengaruhi tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

Melihat situasi ini, baik David maupun Pardede sepakat bahwa Bank Indonesia masih perlu melakukan intervensi di pasar keuangan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Kendati demikian, risiko dalam menaikkan suku bunga acuan hanya untuk menjaga stabilitas nilai tukar menjadi hal yang harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Menurut mereka, dampak dari langkah tersebut juga dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dalam negeri, terutama di tengah kelemahan daya beli masyarakat.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?