Meski demikian, pernikahan mereka tidak luput dari kritik dan keprihatinan dari berbagai kalangan, terutama di dunia maya. Banyak warganet yang menyuarakan pendapat mereka tentang pernikahan dini ini. Menurut beberapa netizen, pernikahan di usia yang masih muda dapat berisiko terhadap masa depan pendidikan dan pengembangan diri pasangan tersebut. Bahkan, ada yang menekankan bahwa seharusnya mereka seumuran masih fokus terhadap pendidikan dan meraih cita-cita yang lebih tinggi, bukan terjebak dalam tanggung jawab yang berat.
Isu pernikahan dini bukanlah hal yang baru di Indonesia, terlebih lagi di daerah dengan tradisi yang sangat kental. Banyak yang berpendapat bahwa pernikahan dini dapat menjadi solusi bagi beberapa masalah sosial, seperti menghindari pergaulan bebas. Di sisi lain, ini juga mengundang pro dan kontra di kalangan masyarakat, termasuk dari kalangan pendidik dan aktivis sosial.
Beralih dari sisi positif dan negatif, satu hal yang jelas adalah betapa kuatnya pengaruh tradisi dan nilai-nilai budaya dalam menentukan keputusan hidup seseorang, terutama di daerah-daerah yang kental dengan adat istiadat. Untuk Rendi dan Yulia, mereka mungkin melihat pernikahan ini sebagai puncak dari cinta mereka yang tulus dan saling mendukung.