Selain itu, adaptasi terhadap infrastruktur yang ada di area IKN juga menjadi tantangan tersendiri bagi trem otonom tersebut. Diperlukan integrasi yang lebih baik antara trem otonom dan infrastruktur jalan raya serta sistem transportasi yang sudah ada. Sehingga, trem otonom dapat beroperasi secara mulus tanpa mengganggu arus lalu lintas yang sudah ada.
Dari hasil evaluasi tersebut, diperlukan langkah-langkah perbaikan dan pengembangan lebih lanjut sebelum trem otonom buatan CRRC Qingdao Sifang dapat beroperasi secara otonom di Indonesia. Pihak terkait, termasuk perusahaan pengembang dan pemerintah, perlu bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan teknis dan infrastruktur yang dihadapi.