Beberapa peneliti menyatakan bahwa hasil ini menunjukkan pentingnya aspek non-material dalam menilai kualitas hidup. Di banyak negara kaya, individu sering kali terjebak dalam rutinitas yang berorientasi pada kesuksesan material. Dalam konteks ini, studi global terbaru dari Universitas Harvard dan Universitas Baylor menunjukkan bahwa seseorang tidak harus tinggal di negara kaya untuk mencapai kondisi kehidupan yang baik secara menyeluruh. Misalnya, banyak masyarakat di Indonesia yang lebih menghargai hubungan sosial dan kebahagiaan dalam hidup sehari-hari daripada pencapaian material semata.
Selain itu, kesehatan mental dan fisik merupakan komponen utama dalam Flourishing Index. Di Indonesia, meskipun tantangan kesehatan mungkin ada, praktik budaya seperti yoga, meditasi, dan pendekatan Holistik lainnya dipandang sebagai cara untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik. Hal ini memberi warna tersendiri bagi kualitas hidup masyarakat Indonesia yang mampu menemukan makna dalam kesederhanaan kehidupan.
Beberapa analis juga menggarisbawahi keberanian masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan ketidakpastian ekonomi. Rasa optimisme dan ketahanan ini tercermin dalam pola pikir masyarakat yang cenderung positif, yang berkontribusi pada skor Flourishing Index yang tinggi.