Beberapa karyawan terlihat menangis tersedu-sedu, sementara yang lain berusaha tetap tegar sambil saling memberikan semangat.
Sebagai salah satu produsen tekstil terbesar di Indonesia, Sritex pernah berjaya di pasar global. Produk-produknya diekspor ke berbagai negara, bahkan dipercaya sebagai pemasok seragam militer untuk beberapa negara di dunia.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, industri tekstil menghadapi tekanan besar, mulai dari menurunnya permintaan global, mahalnya bahan baku, hingga persaingan dengan produk impor yang lebih murah. Masalah keuangan yang semakin memburuk membuat perusahaan ini harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal hingga akhirnya menghentikan operasionalnya.
Masa Depan Karyawan Sritex: Apa Selanjutnya?
Setelah kehilangan pekerjaan, ribuan karyawan Sritex kini harus mencari peluang baru. Pemerintah, melalui Kementerian Ketenagakerjaan, telah berkoordinasi untuk membantu mereka mendapatkan pekerjaan di sektor lain.
"Kami sudah mendata sekitar 10.666 lowongan kerja di wilayah Solo dan sekitarnya untuk membantu karyawan terdampak PHK," kata Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli.