Sebagian teman sekelas Sagil mengungkapkan kekagumannya terhadapnya, tetapi mereka juga mengakui bahwa terkadang keberadaan Sagil menarik perhatian lebih dari sekadar keingintahuan murni terkait tinggi badannya. Mereka menyebutkan bahwa Sagil adalah sosok yang ramah dan ceria, dan keberadaannya tidak membuat ketidaksenangan di antara teman-temannya di sekolah.
Keprihatinan orang tua dan guru di sekolah juga muncul terkait perkembangan fisiknya yang begitu mencolok. Mereka berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan Sagil, serta menyesuaikan program pendidikan dan perawatan khusus bagi anak dengan kebutuhan yang spesifik.
Selain itu, beberapa penduduk setempat juga menyuarakan keprihatinan terhadap aspek sosial yang mungkin memengaruhi kehidupan Sagil di masa depan. Mereka menekankan pentingnya dukungan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan penuh kasih sayang bagi Sagil dan keluarganya.
Terlepas dari segala perbedaan pandangan dan perasaan yang muncul terkait perbedaan fisik yang dialami Sagil, banyak upaya telah dilakukan oleh pihak sekolah, keluarga, dan komunitas untuk memastikan bahwa Sagil merasa diterima dan didukung dalam lingkungannya.
Beberapa inisiatif dari pihak sekolah termasuk pembentukan tim khusus yang membantu menyusun program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan Sagil. Tim ini terdiri dari para guru, konselor, dan staf sekolah lainnya yang bertujuan untuk memberikan pendampingan dan bimbingan komprehensif bagi Sagil.